Selamat pagi, Sobat Cerita Uang! Bursa Amerika Serikat (AS) akhirnya luluh setelah mencetak reli selama empat hari beruntun. Sementara itu, pasar kripto mulai melaju kembali setelah kemarin melipir di "rest area:. Simak selengkapnya bersama cerita uang berikut!
Sumber: pluang.com
Indeks Saham AS
- Trio indeks saham AS kompak terjungkal pada sesi perdagangan Selasa (30/3). Nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) lunglai 0,52%, sementara nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing terjungh 0,9% dan 1,2% di waktu yang sama.
- Ketiga indeks Wall Street melemah akibat performa layu saham sektor teknologi dan chip semikonduktor, yang merupakan saham berkategori growth stocks.
- Pelaku pasar khawatir bahwa ekonomi AS perlahan akan memasuki resesi ke depan, sehingga mereka buru-buru melepas kepemilikan growth stocks mereka. Sekadar informasi, performa growth stocks akan cemerlang jika pertumbuhan ekonomi ke depan terpantau gemilang.
- Kekhawatiran pelaku pasar akan prospek ekonomi lesu terjadi setelah mereka melihat tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang kini lebih rendah dibanding yield obligasi serupa bertenor dua tahun. Hal ini menjadi sinyal bahwa inverted yield curve bisa jadi akan ada di depan mata. Adapun inverted yield curve sendiri sering dianggap sebagai pertanda resesi ekonomi AS.
- Pelaku pasar percaya bahwa sinyal resesi tersebut berhulu dari sikap hawkish bank sentral AS The Fed. Otoritas moneter itu sebelumnya mengatakan "tidak ragu-ragu" mengerek suku bunga acuan sampai 50 basis poin pada pertemuan FOMC mendatang.
- Asal tahu saja, kenaikan suku bunga acuan akan mengerek suku bunga kredit. Imbasnya, pertumbuhan konsumsi dan investasi, dua motor utama Produk Domestik Bruto (PDB), juga akan ikut tersumbat.
Aset Kripto
- Pasar kripto mencoba berdiri lagi setelah dihantam badai kemarin. Melansir Coinmarketcap pukul 07.53 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses lompat ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
- Nilai Bitcoin (BTC) kini bertengger di US$47.228,33 per keping alias tumbuh 0,01% dibanding sehari sebelumnya. Sementara itu, nilai Ether (ETH) menanjak 1,01% ke US$3.404,92 per keping di waktu yang sama.
- Altcoin lainnya juga tak ketinggalan bernasib mujur. Nilai XRP dan Cardano (ADA) masing-masing menguat 0,91% dan 0,71% dalam sehari terakhir. Kemudian, nilai Avalanche (AVAX) dan Polkadot (DOT) masing-masing tumbuh 6,91% dan 1,36% di waktu yang sama.
- Namun, di antara 10 aset kripto utama, hanya Solana (SOL) yang berhasil membukukan pertumbuhan dua digit, yakni 10,4% dalam sehari terakhir.
- Secara umum, pelaku pasar memang perlahan meningkatkan porsi diversifikasi aset kripto di portofolionya setelah menyadari bahwa resesi ekonomi mungkin ada di depan mata. Maklum, aset kripto memang dianggap sebagai salah satu aset berisiko yang punya tingkat keterpaparan yang cukup rendah dengan kondisi makroekonomi dibanding aset berisiko lainnya.
- Namun, analis berpandangan, harga aset kripto dalam jangka pendek masih belum mampu ngebut maksimal meski sentimen fear and greed index BTC kemarin masuk ke area "greed", yang artinya pelaku pasar berpandangan bullish terhadap kripto.
- "Reli ini akan melambat karena konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina masih mendominasi sentimen jangka pendek bagi sebagian aset berisiko," ujar analis senior Oanda Edward Moya seperti dikutip Coindesk.
- Namun, bintang utama panggung kripto pagi ini masih jatuh ke Zilliqa (ZIL). Nilainya meroket fantastis 86,73% dalam 24 jam terakhir.
- Hal ini terjadi setelah jaringan Zilliqa mengumumkan beberapa perkembangan anyar jaringannya.
- Zilliqa sudah meneken kerja sama dengan perusahaan infrastruktur pembayaran Ramp untuk menciptakan sistem pembayaran uang fiat cepat dan aman, yang difasilitasi oleh token ZIL. Selain itu, proyek metaverse besutan Zilliqa, Metapolis, juga sudah bekerja sama dengan aplikasi talenta global Agora.
- Selain ZIL, terdapat pula VeChain (VET) yang nilainya melonjak 21,71% dalam sehari terakhir.
Emas
- Harga emas pasar spot bertengger di US$1.931,88 per ons pada pukul 08.15 WIB, loncat pendek dari posisi sehari sebelumnya US$1.921 per ons.
- Nilai sang logam mulia kembali bersinar setelah nilai indeks Dolar AS melorot 1% kemarin.
- Sekadar informasi, pelemahan nilai Dolar AS akan membuat harga emas menjadi relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Sehingga, permintaan akan emas pun akan bertambah.
- Selain itu, pelaku pasar juga kembali mengoleksi emas sebagai aset safe haven setelah resolusi damai antara Rusia dan Ukraina kembali menemui jalan buntu.
- Kemarin, pemerintah Rusia mengakui telah menerima syarat damai dari Ukraina dalam bentuk tertulis. Hanya saja, kedua negara mengaku belum mencapai perkembangan yang berarti.
Sikain dulu informasinya ya, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Mengapa Investor Cemas Resesi, Yuk Simak Certianya Disini..."