A. Pengertian WAN
Hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hirarkis terbagi menjadi tiga layer, yaitu
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain.
Ø Tujuan distribution layer
untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju kejaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Ø Fungsi dari distribution layer yaitu :
1) Routing (dalam satu autonomous system)
2) Filtering (dalam satu autonomous system).
3) Service handling
4) Mengendalikan konektivitas /policye.
5) QOS
Ø Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di AccessLayer.
c. Acces layer
- Access LayerAccess layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control.
- Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk.
1) CO [ Central Office ]CO (Control Operator/Office) berfungsi mengendalikan sebuah jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
2) CPE [ Costumer Promises Equipment ]Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
3) DTE [ Data termination Equipment ]Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTEmerupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal),dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
4) DCE [ Data Communication Equipment ]Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data TerminalEquipment dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data danoperator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garisclocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
Ø Contoh perangkat – perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
- DTE Device : - Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
- DCE Device : - Hub, Switch, Modem, dll
- CPE Device : - Telepon, ADSL Modem
- CO Device : -ISP
a. Core layer
1) Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2) Router
3) Multiplexer
4) PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalurinternet.
b. Distribution Layer
1) Cisco Catalyst 6509
2) Nexus 7000
3) ASA 5500.
4) Switch layer 3.
5) Firewall
6) Router LAN.
7) Bridge
8) Brouter.
9) VPN Access Router.
10) Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
c. Access Layer
1) Cisco 1900 series integrated services router
2) Cisco 2900 series integrated services router
3) Cisco 3900 series integrated services router
4) Cisco 800 series routers
5) Core LayerDistribution LayerAccessLayer
3. Teknologi WAN
a. Macam-macam Teknologi WAN
Ada beberapa teknologi WAN yang diberikan oleh penyedia layanan WAN seperti berikut ini:
1) PSTN
Adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.
2) Leased lines
Leased line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.
- X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
- X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.
- Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.
4) Frame relay
Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.
5) ISDN
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.
- ISDN BRI dengan kecepatan 128 Kbps
- ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps
6) ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.
- ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.
- Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.
- Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking.
- Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
- Bisa tansmit data secara simultan
7) DSL
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat.
8) T1
T1 adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.
9) E3
E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).
10) SONET
Sonet (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.
11) VPN (Virtual Private Network)
VPN adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan “dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan public.
12) Wireless (Microwave dan Satelite)
Layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN.
b. Teknologi WAN normalnya dikatagorikan dalam tiga kelas layanan:
1) Leased line
Layanan leased line menggunakan line eksklusif dari penyedia jaringan, sementara layanan Circuit Switched mentransmisikan data setelah terbentuknya jaringan lewat call (PSTN atau ISDN) dan untuk layanan WAN Packet Switch (Frame Relay, X.25 dan ATM) menggunakan infrastruktur carrier sharing untuk mentransmisikan data melalui virtual circuit (VC).
2) Circuit switched
Layanan circuit switched seperti layanan yang diberikan pada ISDN dan PSTN analog, memerlukan suatu call untuk bisa terbentuknya suatu circuit dan berlangsung sampai selesainya koneksi. ISDN juga sering dapat digunakan untuk titik koneksi pada layanan WAN lainnya seperti Frame relay atau X25. Dapat juga digunakan untuk dial-on-demand (dial sesuai kebutuhan) atau system backup link. Leased line memberikan koneksi full-time dimana jalurnya diberikan permanen oleh penyedia jaringan.
3) Packet switched
Layanan packet switched seperti Frame relay dan ATM adalah popular karena secara umum harga bandwidth per Kbps lebih murah dan fleksibilitas dalam pemasangan virtual circuits melalui interface tunggal pada router. Kebanyakan Permanent Virtual Circuit (PVC) bisa memungkinkan ukuran circuit didefinisikan yang menjamin level layanan minimum, dan jika kebutuhan jaringan berubah, maka ukuran circuit bisa juga diubah sesuai kebutuhan.
Dengan begitu banyaknya istilah dan “pernak pernik” seputar WAN maka akan sangat wajar jika banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Bagan berikut ini semoga dapat membantu memudahkan untuk mengingat-ingat apa saja yang sudah dipelajari.
Wide area network (WAN) adalah jaringan yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan secara fisik yang tidak saling berdekatan atau terpisah luas
Teknologi WAN mendefinisikan koneksi perangkat-perangkat yang terpisah oleh area yang luas dengan menggunakan media transmisi, perangkat, dan protocol yang berbeda.
Hierarki WAN
Hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hirarkis terbagi menjadi tiga layer, yaitu
a. core layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation.
Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Ø Tugas core layer :
1) melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2) melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Ø Fungsi dari layer ini adalah :
1) mengatur traffic [ traffic switching ]
2) mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
b. distribution layer
Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Ø Tugas core layer :
1) melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2) melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
Ø Fungsi dari layer ini adalah :
1) mengatur traffic [ traffic switching ]
2) mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
b. distribution layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain.
Ø Tujuan distribution layer
untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju kejaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Ø Fungsi dari distribution layer yaitu :
1) Routing (dalam satu autonomous system)
2) Filtering (dalam satu autonomous system).
3) Service handling
4) Mengendalikan konektivitas /policye.
5) QOS
Ø Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di AccessLayer.
c. Acces layer
- Access LayerAccess layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control.
- Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk.
- Access layer juga dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti framerelay, ISDN, atau leased lines.
- Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.
- Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation[NAT/subneting].
2. Perangkat – Perangkat Wan
- Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.
- Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation[NAT/subneting].
2. Perangkat – Perangkat Wan
1) CO [ Central Office ]CO (Control Operator/Office) berfungsi mengendalikan sebuah jaringan atau membagi layanan layanan ketika layanan terjadi.
2) CPE [ Costumer Promises Equipment ]Perangkat yang berhubungan dengan aplikasi dan user dan tidak terjadi proses signaling.
3) DTE [ Data termination Equipment ]Perangkat yang melewatkan data dari CPE menuju DCE untuk dikonversikan/coding.Berfungsi mengkonversi sinyal yang diterima agar sampai pada user. DTEmerupaka sebuah peralatan atau subsistem yang saling berhubungan dengan beberapa peralatan yang melakukan fungsi yang diperlukan untuk memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi. Biasanya, perangkat DTE adalah terminal (atau komputer meniru terminal),dan DCE adalah sebuah modem atau perangkat lain milik operator.
4) DCE [ Data Communication Equipment ]Data Circuit Equipment (DCE) adalah perangkat yang terletak antara Data TerminalEquipment dan Data Circuit Transmisi . Hal ini juga disebut peralatan komunikasi data danoperator peralatan data. DCE melakukan fungsi seperti sinyal konversi, coding , dan garisclocking dan dapat menjadi bagian dari peralatan DTE.
Ø Contoh perangkat – perangkat yang terdapat pada CO,CPE,DTE,DCE :
- DTE Device : - Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
- DCE Device : - Hub, Switch, Modem, dll
- CPE Device : - Telepon, ADSL Modem
- CO Device : -ISP
a. Core layer
1) Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2) Router
3) Multiplexer
4) PBX
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalurinternet.
b. Distribution Layer
1) Cisco Catalyst 6509
2) Nexus 7000
3) ASA 5500.
4) Switch layer 3.
5) Firewall
6) Router LAN.
7) Bridge
8) Brouter.
9) VPN Access Router.
10) Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
c. Access Layer
1) Cisco 1900 series integrated services router
2) Cisco 2900 series integrated services router
3) Cisco 3900 series integrated services router
4) Cisco 800 series routers
5) Core LayerDistribution LayerAccessLayer
3. Teknologi WAN
a. Macam-macam Teknologi WAN
Ada beberapa teknologi WAN yang diberikan oleh penyedia layanan WAN seperti berikut ini:
1) PSTN
Adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.
2) Leased lines
Leased line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
3) X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.
Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.
- X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.
- X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.
- Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.
4) Frame relay
Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.
5) ISDN
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital.
- ISDN BRI dengan kecepatan 128 Kbps
- ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps
6) ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.
- ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.
- Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.
- Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking.
- Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic.
- Bisa tansmit data secara simultan
7) DSL
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat.
8) T1
T1 adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.
9) E3
E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).
10) SONET
Sonet (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.
11) VPN (Virtual Private Network)
VPN adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan “dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan public.
12) Wireless (Microwave dan Satelite)
Layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN.
b. Teknologi WAN normalnya dikatagorikan dalam tiga kelas layanan:
1) Leased line
Layanan leased line menggunakan line eksklusif dari penyedia jaringan, sementara layanan Circuit Switched mentransmisikan data setelah terbentuknya jaringan lewat call (PSTN atau ISDN) dan untuk layanan WAN Packet Switch (Frame Relay, X.25 dan ATM) menggunakan infrastruktur carrier sharing untuk mentransmisikan data melalui virtual circuit (VC).
2) Circuit switched
Layanan circuit switched seperti layanan yang diberikan pada ISDN dan PSTN analog, memerlukan suatu call untuk bisa terbentuknya suatu circuit dan berlangsung sampai selesainya koneksi. ISDN juga sering dapat digunakan untuk titik koneksi pada layanan WAN lainnya seperti Frame relay atau X25. Dapat juga digunakan untuk dial-on-demand (dial sesuai kebutuhan) atau system backup link. Leased line memberikan koneksi full-time dimana jalurnya diberikan permanen oleh penyedia jaringan.
3) Packet switched
Layanan packet switched seperti Frame relay dan ATM adalah popular karena secara umum harga bandwidth per Kbps lebih murah dan fleksibilitas dalam pemasangan virtual circuits melalui interface tunggal pada router. Kebanyakan Permanent Virtual Circuit (PVC) bisa memungkinkan ukuran circuit didefinisikan yang menjamin level layanan minimum, dan jika kebutuhan jaringan berubah, maka ukuran circuit bisa juga diubah sesuai kebutuhan.
Dengan begitu banyaknya istilah dan “pernak pernik” seputar WAN maka akan sangat wajar jika banyak orang yang mengalami kesulitan dalam mempelajarinya. Bagan berikut ini semoga dapat membantu memudahkan untuk mengingat-ingat apa saja yang sudah dipelajari.
Posting Komentar untuk "Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)"