PENGERTIAN RESISTOR
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Baca Juga: Perbedaan Atom dan Elektron
Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.Untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.
sumber: https://blog.unnes.ac.id/
JENIS JENIS RESISTOR
Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan merupakan salahsatu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam bahan komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Pada umumnya resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu jenis resistor tetap (Fixed Resistor), jenis resistor variabel atau nilai berubah (Variable Resistor), Thermistor, dan LDR.
A. RESISTOR TETAP (FIXED RESISTOR)
Fixed Resistor atau resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tetap. Resistor tetap banyak digunakan dalam rangkaian elektronika dan berfungsi sebagai pembatas arus dan pembagi tegangan. Nilai resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai dengan gelang kode warna yang terdapat pada badan resistor. Resistor tetap memiliki beberapa ukuran atau batas maksimum daya yang dapat dilewatkan. Berdasarkan batas kemampuan melewatkan daya tersebut resistor tetap dibagi dalam beberapa ukuran kapasitas daya sebagai berikut :
- 1/16 watt
- 1/8 watt
- 1/4 watt
- 1/2 watt
- 1 watt
- 2 watt
- 3 watt
- 5 watt
- 10 watt
- 20 watt
Selain itu, jenis resistor berdasarkan bahannya dapat diklasifikasikan menjadi resistor komposisi karbon, resistor film karbon, dan resistor film logam yang tergolong dalam Fixed resistor.
RESISTOR KOMPOSISI KARBON
Resistor komposisi karbon terdiri dari unsur resistif yang berbentuk tabung dengan kawat logam yang terdapat pada kedua ujungnya. Jenis resistor ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikat atau badannya agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Badan resistor dilapisi dengan plastik ataupun dicat dengan kode warna yang disesuaikan dengan nilai resistansinya.
Baca Juga: Apa itu Ion positif dan Ion Negatif? dan Bagaimana Terjadinya?
RESISTOR FILM KARBON
Resistor film karbon atau juga disebut dengan resistor arang/karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama arang atau karbon. Resistor film karbon terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan substrat isolator dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbon yang digunakan maka semakin rendah resistansinya. Resistor film karbon memiliki kelebihan yaitu toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan resistor terhadap suhu jika dibandingkan dengan resistor komposisi karbon.
Resistor jenis ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjualbelikan. Di pasaran kita dapat menemukan jenis resistor ini dengan beberapa nilai kapasitas daya yaitu 1/16 watt, 1/8 watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt dan 3 watt.
RESISTOR FILM LOGAM
Resistor film logam atau biasa sering disebut dengan metal film resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama metal atau logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Bentuk fisik resistor film logam mirip dengan resistor film karbon, hanya saja terdapat perbedaan pada warna dan jumlah gelang warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor film karbon, resistor ini juga dapat ditemukan dipasaran dengan dengan beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 watt, 1/4 watt dan 1/2 watt. Resistor jenis ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran dan perangkat industri.
B. RESISTOR NILAI BERUBAH (VARIABLE RESISTOR)
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat ditentukan dan diubah-ubah sesuai keinginan. Variable resistor dapat diklasifikasikan menjadi potensiometer, trimpot dan rheostat.
POTENSIOMETER
Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dan diatur dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang terdapat pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis pada badan potensiometer dalam bentuk kode angka. Potensiometer banyak diaplikasikan pada penguat suara atau amplifier. Di pasaran potensiometer dapat kita temukan dengan 2 jenis yang berbeda yaitu potensiometer mono dan potensiometer stereo.
Baca juga : Perbedaan susunan Atom Penghantar dan Isolator
TRIMPOT
Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang fungsinya sama dengan potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
RHEOSTAT
Rheostat adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat bahan resistif dan untuk mengatur nilai resistansinya menggunakan penyapu yang bergerak di bagian atas toroid.
C. Thermistor (Thermal Resistor)
Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).
Bentuk dan Simbol Thermistor :
D. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Untuk lebih jelas mengenai LDR.
Bentuk dan Simbol LDR :
Fungsi-fungsi Resistor
Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :
- Sebagai Pembatas Arus listrik
- Sebagai Pengatur Arus listrik
- Sebagai Pembagi Tegangan listrik
- Sebagai Penurun Tegangan listrik
https://www.belajaronline.net/2020/07/pengertian-resistor-simbol-dan-jenis-jenis-resistor.html
https://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-resistor-dan-jenis-jenisnya/
Posting Komentar untuk "APa itu Resistor? Pengetian, Jenis dan Fungsi Resistor"