Selamat pagi sahabat cerita, pada pertemuan sebelumnya kita telah membahas mengenai mengenai pengertian kapasitor, fungsi, cara kerja dan jenis kapasitor. Jika anda belum memacanya saya sarankan untuk membanya terlebih dahulu agar anda dapat memahami dengan mudah materi pembahasan kita pada kesempatan ini.
Baca: Apa itu Kapasitor? Pengertian dan Jenis-Jenis Kapasitor serta Fungsinya
Nah, sahabat cerita, pada kesempatan ini kita akan membahas mengenai Pengkodean Kapasitor. Pada pembahasan ini anda akan memahami pengkodean kapasitor dan rumus pengkodean kapasitor itu sendiri. Baiklah langsung saja kita simak pembahasan kita pada petemuan ini.
Pengkodean Kapasitor
Beberapa kapasitor yang dikeluarkan oleh pabrik mempunyai cara pengkodean yang berbeda-beda. Secara garis besar pengkodean sebuah kapasitor dapat dikelompokan berdasarkan dielektrikum jenis bahan, tegangan kerja, nilai kapasitansi beserta toleransinya, sedangkan untuk spesifikasi data data yang lebih spesifik dan terperinci biasanya pabrik menginformasikan melalui datasheet; seperti misalnya besarnya nilai resistansi seri atau parallel, kerugian-kerugian arus kebocoran.
Untuk mengetahui semua arti yang tertulis pada komponen-komponen kapasitor, maka untuk itu penting sekali cara memahami penulisan dari kode-kode tersebut. Pengkodean kapasitansi dan toleransi, menjelaskan nilai kapasitansi sebuah kapasitor dengan batas toleransi yang diberikan, lazimnya penulisan kode kapasitor mengacu pada aturan IEC (International Elektrotechnik Commision), berdasarkan hasil pengujian pada suhu 20ºC.
Untuk penulisan kode toleransi pada umumnya dinyatakan dengan huruf kapital dan ditulis setelah kode nilai kapasitansi. Ada dua macam penulisan pengkodean kapasitor, yaitu penulisan dengan abjad dan kode warna. Salah satu contoh, di dalam badan kapasitor tertulis kode-kode sebagai berikut:
1. Pengkodean dengan angka
Kapasitor non polar pada umumnya nilai kapasitansinya kecil dan informasi dari kondensator tersebut dikodekan dalam bentuk angka untuk nilai kapasitansinya dan dalam bentuk huruf untuk toleransinya,sebagai contoh gambar dibawah ini ada beberapa kapasitor jenis keramik yang memberikan informasi hanya kapasitansinya saja.
Pada gambar diatas kapasitor keramik dikodekan dengan 3 angka yang artinyaAngka ke 1 = Angka
Angka ke 2 = Angka dan
Angka ke 3 = Perkalian (jumlah nol)
Kadang hanya terdapat dua angka untuk kapasitor dengan kapasitansi yang kecil, untuk itu angka tersebut adalah kapasitansinya, satuan dari kapasitor ini dinyatakan dalam satuan piko Farat (pF)
Contoh pengkodean yang lain:
0,47 M 250 :
0,47 Besarnya kapasitansi 0,47 F
M Besarnya toleransi 20%
250 Besarnya tegangan kerja yang diijinkan 250V
Tegangan kerja, merupakan batas tegangan kerja DC maksimum atau tegangan AC maksimum yang boleh diijinkan pada temperatur kerja 40ºC. Untuk penulisan kode tegangan kerja pada umumnya dinyatakan dengan huruf kecil atau langsung dinyatakan dalam angka dan ditulis setelah kode toleransi.
Baca Juga: Memahami Eletromagnet
Rangkaian Seri dan Paralel Kapasitor
Seperti hubungan pada rangkaian resistor, kapasitor dapat juga dihubungkan secara parallel, seri, maupun gabungan antara seri dan paralel.
Gambar diatas menunjukan dua buah kapasitor yang dihubungkan parallel, atau kedua kapasitor yang terhubung paralel tersebut bisa diwakili dengan satu buah kapasitor sebagai elemen pengganti. Sebagaimana sifat pada hubungan parallel, bahwa secara keseluruhan kedua kapasitor mendapat tegangan pengisian yang sama besar dan dengan waktu yang sama pula. Dengan demikian besarnya muatan total QT pada rangkaian parallel dapat ditentukan seperti persamaan berikut:QT = Q1 + Q2
karena hubungan muatan adalah Q = C. V, maka setiap kapasitor dapat dimuati sebesar:
Q1 = C1. V; Q2 = C2.V; QT = CT.V
dengan demikian:
CT.V = C1. V + C2.V
maka besarnya kapasitansi total pada rangkaian paralel adalah
CT = C1. + C2 +………..Cn
Berdasarkan persamaan di atas, maka besarnya nilai kapasitansi total adalah sama dengan jumlah keseluruhan dari masing-masing kapasitor. Dengan demikian menghubungkan kapasitor secara paralel pada prinsipnya adalah sama dengan memperbesar luas penampang (A= A1 + A2) dari kondensator-kondensator tersebut. Untuk hubungan seri pada prinsipnya sama seperti hubungan parallel,
Gambar 1.94. menunjukan dua buah kapasitor yang terhubung secara seri, atau kedua kapasitor yang dihubungkan demikian tersebut dapat juga diwakili dengan satu buah kapasitor sebagai elemen pengganti. Sebagaimana sifat pada hubungan seri, bahwa besarnya pembagi tegangan pengisian secara keseluruhan pada masing-masing kapasitor adalah:
VT = V1 + V2
Karena pada hubungan seri pada seiap kapasitor mempunyai tegangan pengisian yang berbeda, dengan demikian besarnya muatan pada masingmasing kapasitor adalah sama (QT = Q1 = Q2 = Q).
Dari persamaan di atas didapatkan hubungan tegangan (V = Q/C), dengan demikian besarnya tegangan pada masing-masing kapasitor adalah;
Posting Komentar untuk "Memahami Pengkodean Kapasitor"